kata kata mutiara film tenggelamnya kapal van der wijck
sepertiada anggapan bahwa sang pemilik blog dicuri alien atau sekelompok organisasi rahasia. LOL. tapi tanggal 5 april yg lalu misteri tersebut terpecahkan. Setelah admin blog memposting sebuah tulisan baru yg intinya mengabarkan bahwa konten-konten di blog enigma telah di jadikan sebuah buku. Buku itu sendiri berisi 37 bab.
Katakata bijak Buya Hamka begitu dikenal di masyarakat, sebab beliau adalah seorang ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Tenggelamnya Kapal van der Wijck tahun 1937, dan masih banyak karya-karya lainnya. Trending. MANTAN GANGSTER YAKUZA YANG KINI MENJADI IMAM DI JEPANG. Minda Film. MindaLife.com. Usai Jalani Umroh, Ini 7
Site De Rencontre Gratuit Pour Jeune Majeur. “Walaupun kamu pergi, jiwamu akan selalu dekat dengan jiwaku.” “Jangan pernah bersedih. Jangan putus asa. Cinta itu bukan memakan hati, bukan membawa tangis, bukan membuat putus asa. Tetapi cinta itu menguatkan hati, menghidupkan pengharapan.” “Kau yang sanggup menjadikan saya seseorang yang gagah berani. Kau pula yang sanggup menjadikan saya sengsara selamanya. Kau boleh memutuskan pengharapanku. Kau pun sanggup membunuhku.” “Hati saya dipenuhi cinta kepada kau. Dan biar Tuhan mendengarkan bahwa engkaulah Zainudin yang akan menjadi suamiku kelak, bila tidak di dunia, kau lah suamiku di akhirat.” “Carilah kebahagiaan kita. Kemana pun engkau pergi, saya tetap untukmu. Jika kita bertemu kelak, saya akan tetap bersih dan suci untukmu, kekasihku.” “Dengan surat kita lebih bebas menerangkan perasaan.” “Tanganmu akan ku gandeng, dari hayatku, sampai matiku.” “Semuda ini usiaku, sudah begitu berat duka yang harus ku tanggung.” “Cinta bukan mengajarkan kita untuk menjadi lemah, tapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tapi membangkitkan semangat.” “Kalau pikiran tertutup bagaimana mungkin bisa mengarang?” “Sejauh-jauhnya kita tersesat, pada kebenaran kita akan kembali.” “Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku. Kau patahkan. Kau minta maaf..” “Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu?” “Janganlah kau jatuhkan hukuman, kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini.” “Demikianlah perempuan, ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walau pun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya.” “Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh Ninik Mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina, tidak tulen Minangkabau, ketika itu kau antarkan saya di simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanganku berapapun lamanya, tapi kemudian kau berpaling ke yang lebih gagah kaya raya, berbangsa, beradat , berlembaga, berketurunan, kau kawin dengan dia. Kau sendiri yang bilang padaku bahwa pernikahan itu bukan terpaksa oleh paksaan orang lain tetapi pilihan hati kau sendiri. Hampir saya mati menanggung cinta Hayati.. 2 bulan lamanya saya tergeletak di tempat tidur, kau jenguk saya dalam sakitku, menunjukkan bahwa tangan kau telah berinang, bahwa kau telah jadi kepunyaan orang lain. Siapakah di antara kita yang kejam Hayati?” “Kau pilih kehidupan yang lebih senang, mentereng, cukup uang, berenang di dalam emas, bersayap uang kertas. Siapakah di antara kita yang kejam Hayati? Siapa yang telah menghalangi seorang anak muda yang bercita-cita tinggi menambah pengetahuan tetapi akhirnya terbuang jauh ke Tanah Jawa ini, hilang kampung dan halamannya sehingga dia menjadi anak yang tertawa di muka ini tetapi menangis di belakang layar. Tidak Hayati, saya tidak kejam. Saya hanya menuruti katamu. Bukankah kau yang meminta dalam suratmu supaya cinta kita itu dihilangkan dan dilupakan saja, diganti dengan persahabatan yang kekal. Permintaan itulah yang saya pegang teguh sekarang. Kau bukan kecintaanku, bukan tunanganku, bukan istriku. Tetapi janda dari orang lain. Maka itu secara seorang sahabat, bahkan secara seorang saudara saya akan kembali teguh memegang janjiku dalam persahabatan itu sebagaimana teguhku dahulu memegang cintaku. Itulah sebabnya dengan segenap ridho hati ini kau ku bawa tinggal di rumahku untuk menunggu suamimu, tetapi kemudian bukan dirinya yang kembali pulang, tapi surat cerai dan kabar yang mengerikan. Maka itu sebagai seorang sahabat pula kau akan ku lepas pulang ke kampungmu, ke tanah asalmu, tanah Minangkabau yang kaya raya, yang beradat, berlembaga, yang tak lapuk dihujan, tak lekang dipanas. Ongkos pulangmu akan saya beri. Demikian pula uang yang kau perlukan. Dan kalau saya masih hidup, sebelum kau mendapat suami lagi Insya Allah kehidupanmu selama di kampung akan saya bantu.” “Saya tidak akan pulang. Saya akan tetap di sini bersamamu. Biar saya kau hinakan. Biar saya kau pandang sebagai babu yang hina. Saya tak butuh uang berapa pun banyaknya. Saya butuh dekat dengan kau, Zainuddin. Saya butuh dekat dengan kau..” “Tidak. Pantang pisah berbuah dua kali. Pantang pemuda makan sisa. Kau mesti pulang kembali ke kampungmu. Biarkan saya dalam keadaan begini. Jangan mau ditumpang hidup saya.” “Percayalah di dalam jiwaku ada suatu kekayaan besar yang engkau sangat perlu kekayaan itu belum pernah ku berikan kepada orang lain, walaupun kepada Azis. Kekayaan itu ialah kekayaan cinta.” “Heningkan hatimu kembali. Sama-sama kita habisi kekecewaan yang sudah-sudah. Maafkan saya. Cintai saya kembali.”
Teks ulasan adalah teks yang mengulas sebuah fenomena ataupun sesuatu misal buku, film, dsb. Teks ini memiliki ciri 1. Strukturnya terdiri atas Identitas karya, Orientasi, Sinopsis, Evaluasi, dan Rekomendasi; 2. Memuat informasi berdasarkan pandangan/ opini penulis terhadap suatu karya/ produk; 3. Opininya berdasarkan fakta yang diinterpretasikan; 4. Dikenal dengan istilah lain yaitu resensi. Berikut contoh teks ulasan film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" yang saya modifikasi dari berbagai sumber. Kamu dapat memodifikasinya terutama bagian Evaluasi dan Rekomendasi berdasarkan sudut pandang kamu sendiri setelah tentu saja menonton film ini terlebih Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Pemain Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian Sutradara Sunil Soraya Produksi Soraya Intercine Films Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck atau TKVDW merupakan adaptasi dari roman karya Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian. TKVDW mulai diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 19 Desember 2013. Film arahan Sunil Soraya ini menurut situs berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013 dengan jumlah penonton. Di film ini, rangkaian kata-kata indah dari Buya Hamka bisa kita nikmati melalui karakter Zainuddin dan Hayati. Dikisahkan, tahun 1930, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin Herjunot Ali berlayar menuju tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di antara keindahan ranah negeri Minangkabau, ia bertemu Hayati Pevita Pearce, gadis cantik jelita, bunga di persukuannya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati, seketika menjadi pujangga dengan memberikan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kalimat indah yang ia karang sendiri. Setelah disuguhi oleh alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki wilayah konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku, karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Lalu, pada akhirnya para tetua memutuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh agar tidak berhubungan dengan Hayati lagi. Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka menelurkan ikrar di sebuah danau tempat Zainuddin biasa menulis. Tetapi sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang Zainuddin, di tengah gelimang harta dan kemasyurannya. Dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck. Baca sinopsis lengkapnya Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan artistik dan properti ala tahun 1930-an yang terkesan berbau kekinian, kurang meyakinkan untuk mendukung suasana 1930-an. Tak cukup sekadar mobil kuno yang masih kinclong, latar Batavia juga hanya mengambil seadanya dari setting kota tua. Hal yang paling terasa adalah alur ceritanya yang cukup lambat diperparah lagi dengan banyaknya dialog surat-menyurat antara Zainuddin dan Hayati, seolah tidak ada cara lain yang lebih kreatif dalam menyampaikan adegan surat menyurat. Akibatnya konflik berjalan tidak menarik, naik sebentar setelah itu datar. Backsound lagu-lagunya Nidji pun terkesan mengganggu adegan demi adegan, entah karena warna musik pop dan instrumen musik modern mereka atau karena kurang pas masuk ke plot film. Kalaupun mereka memang dipilih untuk mengisi soundtrack, seharusnya tidak perlu dimainkan terus-menerus di sejumlah adegan. Cukup mainkan saja di end-credit, agar tidak mengganggu nuansa zaman dulunya. Belum lagi ketika di tengah-tengah film, muncul musik dugem pada saat mereka menari-nari di pesta yang terdengar seperti dugem masa kini. Kekurangan lainnya adalah special effect kapal bisa dikatakan pas-pasan. Tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya Ingat kapal Titanic, tenggelam karena menabrak karang. Terkesan dipaksakan, seolah hanya mau tenggelam saja, biar sesuai judul, kurang dramatis. Pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa kapal yang hanya muncul sekian menit jelang akhir film ini menjadi hal penting sehingga menjadi judul? Apakah naskah yang kurang mampu menerjemahkan novel aslinya? Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi kostum yang apik dari Samuel Wattimena, dan kepopuleran para pemainnya. Dialog yang cenderung puitis, tidak jauh berbeda dari novel aslinya, menjadi penghibur buat penonton. selain itu, Soundtrack Sumpah Mati, cukup mampu mewakili perasaan cinta abadi Zainudin dan hayati. Tidak begitu mengecewakan, walau ekspektasi pencinta novelnya belum terpuaskan. Tapi tetap saja, film ini masih megah, semegah cinta Zainudin dan Hayati ,dan tentu saja, kita, para penikmat dan pencinta novel Buya Hamka. Video Youtube Struktur Teks Bagian Identitas karya "Judul ....dst". Bagian Orientasi "Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck atau TKVDW merupakan .....dst". Bagian Sinopsis "Dikisahkan, tahun 1930, dari tanah kelahirannya .....dst". Bagian Evaluasi "Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan.....dst". Bagian Rekomendasi "Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan .....dst". Referensi berbagai sumber Kritik dari Bebas Ngetik Tags contoh teks ulasan cerpen beserta strukturnya contoh teks ulasan novel beserta strukturnya contoh teks ulasan film beserta strukturnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa kata buya di alam sana karyanya difilmkan? Ya ini salah satu karya besar buya HAMKA tulis harus huruf besar ~ baca Haji Abdul Maliq Karim Amrulah "Tenggelam nya kapal Van der wijck" saya rasa buya akan tersenyum datar dari ini Disutradarai dan diproduseri oleh Soraya kisah cinta antara Zainudin dengan Hayati bersetting tahun 1930an. Kita mulai dengan fakta "owowow" dulu sebelum fakta "wooow"Sejujurnya saya tidak menikmati arasemen musiknya, bayangkan film 30an diiringi oleh lagu-lagu band Nidji, sangat tidak Wattimena sebagai penatagaya, banyak hal yang terlewatkan. Songket dan kain yang digunakan sepertinya palsu seperti songket cetakan tanah abang, Setting kota kedua Padang Panjang atau kota serambi mekah adalah kota santri dan yang bergeografi didaerah perbukitan. Agak sedikit ganjil dan mustahil mobil-mobil menir itu balapan dikebun tenggelam nya kapal dibuat dengan animasi yang kurangbegitu bagusjangan bayangkan adegan titanic Fakta"wooow"Setting kota pertamaBatipuah, tergambar dengan indah sekali di frame, menyejukan mata, mengobati rindu akan kampung halamanDialog dalam bahasa daerahMinang&Makasar cukup mendapat porsi yang banyak sehingga terasa cukup kental Aktor pembantu pria Reza Rahardian Aziz aktingnya benar-benar berkelas dan dalam lainya untuk akting Randy bassis nidji~Muluk bagus. Herjunot Zainudin& Pevita Hayati kategori lumayanDialog dalam film ini kuat, banyak bahasa2 indah ciri khas buya yang dinarasikan Sejujurnya budaya diMinang masih asih ada yang relevan seperti difilm itu Bagaimanapun karya-karya anak bangsa harus diapresiasi, sudah banyak novel sastra kita yang di filmkan, sepertinya ini film ke dua karya buya yang di filmkan, sebelumnya "Dibawah lindungan kabbah".Kita tunggu lagi film-film bermutu karya anak bangsa lainnya Lihat Lyfe Selengkapnya
21 Kata Kata Mutiara Zainudin Di Film Tenggelamnya Kapal Van Der WijckBlog Kata Kata Bung Mario ~ 37 quotes from Hamka 'Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.', 'Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Jika kamu lagi cari infomasi gambar yang berhubungan dengan kata kunci kata kata mutiara zainudin di film tenggelamnya kapal van der wijck kamu telah datang mengunjungi blog yang tepat . Admin mempunyai 21 koleksi gambar berhubungan dengan kata kata mutiara zainudin di film tenggelamnya kapal van der wijck termasuk informasi dan sumber gambar, gambar, foto, wallpaper, dan lain sebagainya. Di halaman website ini, Kami juga memliki aneka macam format gambar yang tersedia. Seperti PNG, JPG, animasi gifs, pic Art, logo, hitam dan putih, transparan, dan lain-lain . Jika dirasa artikel website ini bermanfaat suport saya dengan cara share postingan artikel situs ini ke akun sosial media favorit kamu seperti facebook, instagram dan lain sebagainya atau bisa juga menandai halaman blog ini dengan judul kata kata mutiara zainudin di film tenggelamnya kapal van der wijck gunakan Ctrl + D untuk perangkat laptop dengan sistem operasi windows atau Command + D untuk perangkat laptop dengan sistem operasi Mac os . Bila Anda menggunakan hp , Anda juga bisa menggunakan menu laci dari browser yang anda pakai. Entah itu sistem operasi Windows, Mac, iOs atau Android, Anda akan tetap dapat men-download gambar menggunakan tombol download.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pada tahun 2013 Soraya Intercine Films merilis sebuah film yang juga diadaptasi dari sebuah novel karya Buya Hamka yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, bahkan film ini menjadi film termahal yang pernah diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Proses produksi yang menghabiskan waktu selama lima tahun dan penulisan skenario nya yang dilakukan selama dua tahun ini menghasilkan sebuah film yang luar biasa. Berlatar tahun 1930-an Buya Hamka menyampaikan nilai agama dan sosialnya melalui tulisannya yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Seorang ulama asal tanah Minang ini menyampaikan kritik sosialnya terhadap suatu tradisi yang sudah mendarah daging yang berada di suatu daerah Nusantara. Nilai nilai agama juga sangat tertulis dan tertata rapih dalam karyanya ini. Sebuah film berlatar tahun 1930-an ini menceritakan kisah percintaan dengan sajian budaya lokal Nusantara. Menceritakan seorang tokoh yang bernama Zainuddin Mahbub Herjunot Ali yang jatuh cinta kepada gadis asal Minang bernama Hayati Pevita Pearce. Namun cinta Zainuddin kepada Hayati kandas disebabkan oleh adat istiadat tanah Minang, yang menyebabkan Zainuddin melepaskan Hayati untuk menikah dan dipersunting oleh lelaki lain bernama Aziz Reza Rahadian. Zainuddin harus ikhlas melepaskan gadis yang sangat dicintainya untuk menikah dengan Aziz yang memiliki tingkat sosial yang sama dengan Hayati menurut dari adat istiadat yang berlaku di daerah setempat. Zainuddin hanyalah lelaki biasa yang memiliki darah Minang dari Ibunya dan ayahnya yang berdarah Bugis. Itulah yang menjadi masalah sebab ia harus merelakan Hayati. Karena dalam sistem Minang, nasab ibu atau darah keturunan ibu tidak diakui, sehingga hal itu menyebabkan Zainuddin tidak memiliki sistem atau taraf sosial yang sama di masyarkat tanah Minangkabau. Pada dasarnya masyakarat Indonesia melihat struktur sosial dalam sistem adat istiadat, yang dimana sistem adat menjadi patokan yang utama untuk mengelompokkan seseorang dalam golongan tertentu. Namun pada dasarnya sebuah sistem adat ada bukan untuk merendahkan status sosial seseorang, tapi untuk menyatukan adat istiadat dan budaya yang berlaku. Dari kisah seorang pria bernama Zainuddin ini terbukti bahwa adat istiadat dijadikan sebagai pengelompokan status dan nasab masyarakat dan dijadikan sebagai bahan untuk merendahkan seseorang. Disini adat istiadat bukan dijadikan sebagai visi hidup menuju ke arah yang lebih baik dengan menajadikan adat tersebut sebagai patokan, bukan dijadikan sebagai keteguhan diri dalam beragama dan tindak manusia bermoral yang paham betul akan ini sangatlah berbeda dari kisah cinta atau romansa biasanya, film ini tidak hanya menghadirkan kisah roman tapi juga banyak menonjolkan nilai estetika kehidupan yang sangat menarik dan memiliki keunggulan yang sangat kuat biasa. Film yang digarap dan diadaptasi dari novel karya Buya Hamka ini sungguh tidak hanya menyajikan kisah percintaan yang penuh pengorbanan saja, tetapi juga dimana suatu keadaan dan waktu tidak memihak membuat Zainuddin harus mengurungkan niat untuk bersama dengan orang yang begitu sangat dicintainya disebabkan oleh suatu adat istiadat yang begitu lekat hingga tidak dapat untuk dilepas. Mungkin kasus seperti ini masih ada terjadi sampai saat ini, bahkan masih sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari, dimana suatu keunggulan dan kehebatan seseorang dilihat dari apa yang ia raih dan status sosial yang ia duduki. Padahal pada kasus Zainuddin dan Hayati ini, hayati berhasil membuktikan bahwa kebahagiaan hidup bukan dilihat dari perspektif harta dan material tetapi cinta yang tulus dan kebersamaan yang sangat kuat. Keluarga Hayati yang melihat seseorang dari perspektif harta dan material membuat anaknya menderita dan bahkan tidak hidup bahagia dengan segala sesuatu yang ada, bahkan setelah menikah Hayati tetap memikirkan cintanya yaitu Zainuddin. Film ini juga mengajarkan kita untuk tetap bangkit walaupun dalam keadaan dan situasi yang memporak-porandakan hati. Zainuddin sempat terpuruk karena tidak bisa mendapatkan Hayati, ia marah dan benci akan suatu takdir adat yang digariskan dalam kehidupannya. Kendati begitupun ia tetap bangkit menjalani hidupnya, dengan berbekal tekad dan agama yang kuat ia meyakini hatinya untuk dapat bangkit dari semua keadaan yang sudah seperti benang kusut bangkit menata dan merapihkan benang kehidupannya, hingga ia sukses menjadi seorang penulis dan mampu memiliki material yang bisa membawanya kembali untuk mendapatkan Hayati. Tapi disaat Zainuddin sudah memiliki kesempatan untuk mendapatkan Hayati kembali, takdir lagi lagi mempermainkannya. Kali ini takdir memisahkan Hayati dan Zainuddin begitu jauh, dengan tragedi tenggelamnya sebuah kapal Van Der Wijck yang menyebabkan Hayati meninggalkan Zainuddin untuk selamanya. Tapi walaupun takdir sudah memisahkannya sangat jauh dengan Hayati, Zainuddin tetap teguh dalam mengagumi seorang Hayati, wanita yang sangat yang luar biasa ini membuat para pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh yang ada di dalamnya. Bahkan para pembaca ikut merasakan betapa indahnya penggambaran daerah Minangkabau dengan paduan adat istiadat yang mengikat masyarakat di dalamnya. Buya Hamka berhasil membuat para pembaca merasakan gejolak yang luar biasa, bagaimana merasakan hati seorang Zainuddin yang hancur akibat tidak dapat bersama dengan Hayati. Ikut merasakan bagaimana beratnya menjadi Hayati yang harus menikah dengan seorang lelaki yang sama sekali tidak dicintainya dan berakhir dengan rumah tangga yang tidak bahagia. Betapa dalamnya cinta seorang Zainuddin kepada Hayati sehingga ia tetap mencintai dan memajang foto besar Hayati dalam ruangannya walaupun Hayati sudah pergi darinya, meninggalkan sebuah kisah pilu dan menyakitkan tetapi rasa indahnya mencintai seorang gadis Minang yang cantik seperti karya Buya Hamka yang digarap menjadi sebuah film ini sangat indah dari segi sebuah bahasa dan penyampaian nilai sosial, budaya dan agamanya. Rangkaian kata yang walaupun kental dengan bahasa asli masyarakat Minangkabau, membawa pembaca berlarut larut dalam untaian kata indahnya. Bagaimana indahnya untaian kata yang terdapat dalam surat Hayati dan Zainuddin. Surat yang dikirim Zainuddin kepada Hayati dengan tulisan dan bahasa yang sangat indah begitupun sebaliknya Hayati kepada Zainuddin. Karya yang sangat legendaris ini menyajikan sebuah kultur budaya Melayu dan agama yang sangat berpengaruh sekali dalam sebuah proses pembuatannya. Hingga sangat memakan waktu yang dalam proses penggarapannya dan penulisannya. Budaya adat Minang yang sangat kuat dan juga bahasa yang digunakannya sangat kental sekali membuat para pembaca dan penonton kurang memahami akan bahasa yang digunakannya, terutama dalam arti sebuah kata yang ditunjukan. Kendati demikian film ini juga memberikan terjemahannya agar para pembaca mampu memahami secara lebih mendalam mengenai makna apa yang disampaikan dan juga jalannya sebuah kisah Zainuddin dan Hayati. Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang digarap oleh Soraya Intercine Films ini sangat patut untuk diapresiasi karena nilai sosial, budaya dan agama yang sangat kentara dan kental terkandung di dalamnya. 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
kata kata mutiara film tenggelamnya kapal van der wijck